Neraca perdagangan Indonesia pada tahun 2012 mengalami defisit sebesar USD 1,7 milyar, memburuk dibandingkan dengan kinerja neraca perdagangan tahun 2011 yaitu surplus USD 26,1 milyar. Memburuknya kinerja neraca perdagangan tahun 2012 ini disebabkan oleh menurunnya kinerja neraca perdagangan migas dari surplus USD 0,8 milyar di tahun 2011 menjadi defisit USD 5,6 milyar pada taun 2012. Selain itu, menurunnya surplus neraca perdagangan non migas dari USD 25,3 milyar pada tahun 2011 menjadi USD 4 milyar pada tahun 2012 juga mendukung memburuknya neraca perdagangan Indonesia di tahun 2012.
Kinerja neraca perdagangan Indonesia mengalami sedikit perbaikan pada Januari 2013 dibandingkan dengan Desember 2012. Defisit neraca perdagangan Indonesia pada Januari 2012 sebesar USD 0,17 milyar menurun dibandingkan pada defisit neraca perdagangan pada Desember 2012 yaitu USD 0,19 milyar. Penurunan defisit neraca perdagangan pada Januari 2013 ini disebakan oleh penurunan nilai impor dari USD 15,58 milyar pada Desember 2012 menjadi USD 15,55 milyar pada Januari 2013.
Jika dibandingkan dengan bulan Januari tahun 2012, maka kinerja neraca perdagangan Indonesia bulan Januari 2013 mengalami penurunan. Neraca perdagangan Indonesia pada Januari 2012 surplus USD 1,02 milyar, menurun menjadi defisit USD 0,17 milyar pada Januari 2013. Defisit neraca perdagangan pada Januari 2013 disebabkan oleh nilai impor yang meningkat dari USD 14,55 milyar pada Januari 2012 menjadi USD 15,55 milyar pada Januari 2013, disamping kinerja ekspor pada Januari 2013 yang menurun sebesar 1,24% dibanding Januari 2012. Hal ini menunjukkan bahwa pelemahan perekonomian global masih memukul ekspor Indonesia.
Neraca perdagangan migas Indonesia mengalami defisit sebesar USD 5,6 milyar pada tahun 2012, menurun drastis dari neraca perdagangan migas pada tahun 2011 yaitu surplus USD 0,8 milyar. Defisit neraca perdagangan migas pada tahun 2012 ini disebabkan antara lain oleh melonjaknya nilai impor dari yang sebelumnya USD 40,7 milyar di tahun 2011 meningkat menjadi USD 42,6 milyar pada tahun 2012. Disamping itu, nilai ekspor migas yang menurun dari USD 41,5 milyar di tahun 2011 menjadi USD 37 miliar pada tahun 2012 juga turut mendukung defisit neraca perdagangan migas tahun 2012.
Pada Januari 2013, kinerja neraca perdagangan migas terus mengalami penurunan. Defisit neraca perdagangan migas pada Januari 2013 sebesar USD 1,43 milyar, meningkat dari defisit neraca perdagangan migas pada Desember 2012 yaitu USD 0,74 milyar. Peningkatan defisit neraca perdagangan migas pada Januari 2013 disebabkan oleh nilai impor migas yang meningkat sebesar 9% dari Desember 2012.
Jika dibandingkan dengan neraca perdagangan migas pada Januari 2012, maka kinerja neraca perdagangan migas pada Januari 2013 mengalami penurunan yang signifikan. Kinerja neraca perdagangan migas menurun dari surplus USD 0,12 milyar pada Januari 2012 menjadi defisit USD 1,43 milyar pada Januari 2013. Penurunan kinerja neraca perdagangan migas pada Januari 2013 ini disebabkan oleh menurunnya nilai ekspor migas dari USD 3,14 milyar pada Januari 2012 menjadi USD 2,61 milyar pada Januari 2013. Menurunnya kinerja perdagangan migas juga disebabkan oleh melonjaknya nilai impor migas dari USD 3,02 milyar pada Januari 2012 menjadi USD 4,04 milyar pada Januari 2013.
Surplus neraca perdagangan non migas Indonesia mengalami penurunan dari USD 25,3 milyar pada tahun 2011 menjadi USD 4 milyar pada tahun 2012. Hal ini disebabkan oleh nilai impor non migas yang melonjak dari USD 136,7 milyar pada tahun 2011 menjadi USD 149 milyar pada tahun 2012 dan turunnya nilai ekspor non migas dari USD 162 milyar di tahun 2011 menjadi USD 153 milyar di tahun 2012. Melonjaknya nilai impor non migas dan menurunnya nilai ekspor non migas yang menyebabkan surplus neraca perdagangan non migas menurun di tahun 2012.
Kinerja Neraca perdagangan non migas tercatat masih mengalami surplus pada Januari 2013. Terjadi perbaikan kinerja neraca perdagangan non migas dari yang semula surplus USD 0,55 milyar pada Desember 2012 menjadi surplus USD 1,25 milyar pada bulan Januari 2013. Perbaikan kinerja neraca perdagangan non migas pada Januari 2013 ini antara lain disebabkan oleh penurunan nilai impor non migas dan peningkatan nilai ekspor non migas pada Januari 2013.
Dibandingkan dengan bulan Januari 2012, kinerja neraca perdagangan non migas mengalami peningkatan pada Januari 2013. Surplus neraca perdagangan non migas meningkat dari USD 0,89 milyar pada bulan Januari 2012 menjadi USD 1,25 milyar pada bulan Januari 2013. Peningkatan surplus neraca perdagangan non migas ini disebabkan oleh kinerja ekspor non migas yang meningkat dari USD 12,43 milyar pada bulan Januari 2012 menjadi USD 12,76 milyar pada bulan Januari 2013.
Pada kuartal IV-2012 terjadi kenaikan defisit transaksi berjalan sebesar 45,5%dari kuartal sebelumnya. Defisit transaksi berjalan Indonesia tercatat USD 7,8 milyar pada kuartal IV tahun 2012, meningkat dibandingkan defisit transaksi berjalan pada kuartal III tahun 2012 yaitu USD 5,3 milyar. Penyebab kenaikan defisit transaksi berjalan tersebut adalah menurunnya surplus neraca perdagangan barang sebagai dampak dari menurunnya surplus neraca perdagangan non migas. Hal ini disebabkan oleh ekspor non migas yang tidak banyak mengalami peningkatan disaat impor non migas meningkat.
Untuk keseluruhannya di tahun 2012 ini, transaksi berjalan mengalami defisit sebesar USD 24,2 milyar. Kinerja transaksi berjalan pada tahun 2012 dinilai lebih buruk dibandingkan tahun 2011 yang surplus USD 1,7 milyar. Defisit transaksi berjalan pada 2012 ditopang oleh penurunan surplus neraca perdagangan barang yang cukup signifikan disamping defisit neraca perdagangan jasa dan pendapatan.
Surplus transaksi modal dan finansial meningkat dari USD 6,0 milyar pada kuartal III-2012 menjadi USD 11,4 milyar pada kuartal IV-2012. Kenaikan surplus kuartal IV-2012 hampir dua kali lipat dari surplus kuartal sebelumnya. Peningkatan surplus ini ditopang oleh surplus investasi lainnya yang semula defisit USD 0,8 milyar pada kuartal III-2012 menjadi surplus USD 6,7 miliar pada kuartal IV-2012. Peningkatan investasi lainnya ini disebabkan oleh terjadinya penarikan simpanan domestik di luar negeri, kenaikan simpanan non residen pada perbankan domestik, dan kewajiban investasi lainnya di sektor publik yang meningkat. Selain itu, masih derasnya arus masuk investasi langsung asing juga turut menopang peningkatan surplus transaksi modal dan finansial kuartal IV-2012. Derasnya aliran masuk dana asing ini mencerminkan sentimen positif perekonomian domestik.
Secara keseluruhan tahun 2012, transaksi modal dan finansial menunjukkan kenaikan surplus sebesar 83,6% yaitu dari USD 13,6 milyar pada tahun 2011 menjadi USD 24,9 milyar pada tahun 2012. Kenaikan surplus ini ditopang oleh peningkatan surplus investasi portfolio dan investasi langsung, serta surplus investasi lainnya yang semula defisit di tahun 2011.
Surplus neraca pembayaran Indonesia mengalami peningkatan pada kuartal IV-2012 dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Pada kuartal IV-2012 surplus neraca pembayaran sebesar USD 3,2 milyar, meningkat dari surplus neraca pembayaran kuartal III-2012 yaitu USD 0,8 milyar. Peningkatan surplus neraca pembayaran ini ditopang oleh surplus transaksi modal dan finansial yang meningkat di kuartal IV-2012.
Kinerja neraca pembayaran Indonesia secara keseluruhan pada tahun 2012 menurun dibandingkan pada tahun sebelumnya. Pada tahun 2011 neraca pembayaran Indonesia tercatat surplus USD 11,9 milyar, jauh lebih besar dibandingkan dengan surplus neraca pembayaran pada tahun 2012 yang hanya sebesar USD 0,2 milyar. Penurunan surplus neraca pembayaran ini disebabkan oleh defisit transaksi berjalan yang cukup besar di tahun 2012 yaitu USD 24,2 milyar. Namun, defisit transaksi berjalan ini diimbangi oleh surplus transaksi modal dan finansial yang meningkat pesat sehingga neraca pembayaran Indonesia di tahun 2012 masih mengalami surplus sebesar USD 0,2 milyar.