Keluarnya dana-dana asing dari Indonesia dalam bentuk investasi portofolio merupakan faktor utama naiknya defisit Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) di kuartal III-2015. Defisit merangkak naik dari kuartal sebelumnya sebesar USD 2,92 Miliar menjadi USD 4,57 miliar, terbesar sejak tahun 2013. Investor asing banyak melakukan penjualan atas surat utang pemerintah berjangka pendek berupa Surat Perbendaharaan Negara (SPN). Demikian pula dengan instrumen Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang mencatatkan net jual asing sebesar USD 0,19 miliar. Selain itu investor asing juga lebih banyak melepas kepemilikannya atas saham-saham perusahaan domestik. Hal ini terlihat pula dari pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang cenderung menurun selama kuartal III-2015. Perlambatan ekonomi global dan antisipasi investor asing terhadap kenaikan Federal Fund Rate (FFR) menjadi penyebabnya.