Home » Id » Profil » Tentang Macroeconomic Dashboard

Tentang Macroeconomic Dashboard

Our History

 

Macroeconomic Dashboard (disingkat MacDash) didirikan pada tahun 2013, hasil kerjasama antara Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (disingkat FEB UGM) dengan PT. Bank Mandiri Tbk. Ide pendirian MacDash bermula dari Dr. Anggito Abimanyu yang menginginkan adanya pusat data dan analisis ekonomi makro di FEB UGM seperti halnya di Kementerian Keuangan. Sebagai Ketua MacDash pertama ditunjuk Dr. Sri Adiningsih.  
MacDash menyediakan data, insight dan opini independen tentang ekonomi makro Indonesia yang diwujudkan dalam bentuk informasi dalam website dan penerbitan Indonesia Economic Review and Outlook (IERO) secara berkala per kuartal. Namun karena ekonomi makro mencakup banyak pasar dan dipengaruhi oleh konteks ekonomi dan politik nasional maupun global, maka MacDash juga menyediakan data, insight dan opini tentang keuangan, ketenagakerjaan, komoditas, fiskal, kemiskinan, inflasi, distribusi pendapatan, laporan lembaga-lembaga internasional maupun lembaga penelitian, termasuk analisis dan opini terhadap perkembangan politik nasional.
Editorial ditulis setiap bulan di website. Mengapa anonim? Pertama, editorial disusun dari ide kolektif orang-orang di dalam MacDash editorial board yang memiliki latar belakang keilmuan yang berbeda. Kedua setiap artikel yang akan muncul masih mendapat editing dari editor. Ketiga, kami berkeyakinan bahwa apa yang ditulis lebih penting daripada siapa yang menulisnya. Ini adalah bentuk perlawanan kami dari tumpulnya nalar karena appeal to authority—atau sikap menerima pendapat secara begitu saja hanya karena melihat siapa, atau institusi mana, atau media apa yang mengatakannya. Keempat, anonimitas sangat penting untuk menjaga niat kami untuk tidak mencari popularitas pribadi, namun menjadi pelayan dari apa yang lebih besar daripada diri kami sendiri, yaitu cita-cita untuk mencerdaskan publik lewat penyediaan data dan analisis atau opini ekonomi tanpa pretensi.   
Kami percaya pada kelugasan bahasa dalam menyampaikan maksud—terlebih dalam masyarakat Indonesia yang menjunjung tinggi kesantunan budaya Timur. Kami percaya pada nilai-nilai keadilan yang didasarkan pada ide maximizing welfare, respecting freedom, dan promoting virtue dan siap untuk merefleksikan nilai-nilai ini ketika satu sama lain bertentangan. Kebebasan berpikir dan dialektika adalah kultur yang kami junjung tinggi.


Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.