Dampak Globalisasi terhadap Pertumbuhan, Kemiskinan, dan Ketimpangan
Bangalore adalah Silicon Valley versi India. Ia adalah tempat berbagai perusahaan teknologi berkarya. Salah satu perusahaan di Bangalore adalah Infosys Technologies Limited. Infosys menjajakan aneka jasa untuk perusahaan multinasional Amerika dan Eropa, mulai dari perawatan komputer hingga menjawab telepon pelanggan perusahaan-perusahaan tersebut dari seluruh dunia. Sama seperti Infosys, Mphasis juga melakukan hal yang sama. Mphasis, adalah perusahaan akunting yang di-outsource oleh perusahaan-perusahaan akuntan publik di Amerika. Infosys dan Mphasis pada dasarnya sama: mereka mengerjakan pekerjaan operan dari perusahaan Amerika Serikat. Oleh Friedman (2006), fenomena ini disebut globalisasi.
Siklus Fiskal Pemerintah dan Perekonomian: Sudah Tepatkah?
Kelesuan perekonomian Indonesia yang dimulai sejak tahun 2012 ditandai dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi. Kondisi ini diperparah dengan lesunya perekonomian global. Harga komoditas ikut melemah termasuk harga komoditas unggulan Indonesia seperti batu bara, timah, nikel, dan lain sebagainya. Dalam kondisi seperti ini, ekspansi fiskal adalah salah satu hal yang dapat dilakukan untuk mendorong ekonomi Indonesia.
Kebijakan fiskal dapat digunakan untuk menstabilkan fluktuasi pertumbuhan ekonomi. Apabila perekonomian berada dalam resesi, kebijakan fiskal ekspansif dapat mendorong permintaan akan barang dan jasa dan menstimuli pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya, kebijakan fiskal dapat membantu mendinginkan perekonomian yang overheat melalui pengetatan fiskal. Dengan demikian kebijakan fiskal yang tepat untuk meredam siklus bisnis adalah kebijakan fiskal yang kontrasiklikal.
Memahami Hubungan antara Investasi dan GDP
Pertumbuhan ekonomi Indonesia sejak tahun 2011 terus mengalami perlambatan. Terakhir, pertumbuhan ekonomi hanya mencapai 4,67 persen y-o-y pada kuartal II 2015 yang diperkirakan akan kembali melambat pada kuartal III 2015. Literatur secara umum menyebutkan bahwa investasi bergerak searah dengan GDP alias pro-cyclical. Namun belum jelas apakah investasi memiliki pola lead atau lag terhadap GDP.
Gambar berikut ini menunjukkan persentase deviasi dari pertumbuhan GDP dan pertumbuhan investasi atau pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atas dasar harga konstan Indonesia terhadap rata-ratanya dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2015. Terlihat bahwa investasi memang bersifat prosiklikal, mengikuti naik-turunnya GDP.