Menurut data statistik yang tersedia, kondisi ketersediaan beras saat ini tidak memenuhi permintaan dalam negeri. Kelangkaan beras disebabkan oleh rendahnya factor endowment pertanian sehingga memicu ketidakseimbangan antara produsen dengan konsumen.

Petani Indonesia belum mampu menyeimbangkan pergeseran permintaan konsumen yang berpindah dari sumber karbohidrat ke protein. Prinsip ekonomi klasik tidak dapat diterapkan sepenuhnya sehingga paradigma baru dalam pertanian Indonesia dan pemanfaatan teknologi diperlukan guna mendorong output yang dapat meningkatkan insentif petani.

Kebijakan penetapan harga dan pengurangan impor hendaknya dikombinasikan dengan pembangunan infrastruktur yang dapat menunjang aktivitas pertanian guna meningkatkan jumlah dan kualitas output yang pada akhirnya berimbas pada peningkatan kesejahteraan petani.