Kinerja Perdagangan Internasional Indonesia kembali memburuk di bulan Oktober 2012, ditunjukkan oleh nilai ekspor yang menurun 1,45% menjadi USD 15.667,3 juta dibandingkan bulan sebelumnya. Menurunnya nilai ekspor terutama disebabkan oleh penurunan nilai ekspor nonmigas sebesar 3,42% pada bulan Oktober 2012 dibandingkan dengan September 2012. Baik secara bulanan maupun secara year to date (Januari-Oktober 2012) ekspor Indonesia mengalami penurunan. Nilai total ekspor Indonesia selama Januari-Oktober 2012 mencapai USD 158.664,3 juta, turun 6,62% jika dibandingkan periode yang sama tahun 2011 yang mencapai USD 169.183,5 juta. Hal ini menunjukkan bahwa pelemahan perekonomian global masih memukul ekspor Indonesia.
Sementara itu, nilai impor Indonesia mencapai USD 17.214,3 juta pada Oktober 2012, meningkat 12,16% dibandingkan bulan sebelumnya. Peningkatan ini disebabkan oleh naiknya nilai impor nonmigas sebesar 11,1% dan migas sebesar 3,53%. Perkembangan yang terjadi pada nilai ekspor dan impor menyebabkan Neraca Perdagangan Indonesia defisit USD 1.547 juta di bulan Oktober 2012. Neraca perdagangan Januari-Oktober 2012 Indonesia secara kumulatif mengalami defisit sebesar USD 516,17 juta.
Nilai ekspor migas di bulan Oktober 2012 mencapai USD 2.988,6 juta, naik 7,87% dari USD 2.770,5 juta pada September 2012. Peningkatan nilai ekspor minyak sebesar 31,09%, gas sebesar 7,84% dan minyak mentah sebesar 0,8% dari bulan September ke Oktober 2012 mendorong peningkatan nilai ekspor migas. Namun demikian nilai ekspor migas sejak Januari-Oktober 2012 masih tergolong lemah karena turun 8,23% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara itu nilai impor migas Indonesia mengalami kenaikan 11,48%, dari USD 3.443 juta pada September 2012 menjadi USD 3.838,1 juta pada Oktober 2012. Peningkatan nilai impor minyak mentah sebesar 37,86% dan impor gas sebesar 10,01% pada bulan Oktober 2012 menjadi faktor utama peningkatan impor migas Indonesia. Neraca perdagangan migas defisit sebesar USD 849,50 juta pada bulan Oktober 2012. Secara kumulatif neraca perdagangan migas defisit sebesar USD 3.159,26 juta dari Januari-Oktober 2012.
Neraca Perdagangan nonmigas kembali melemah pada Oktober 2012 dengan defisit USD 697,5 juta setelah surplus USD 1.222,07 juta pada September 2012. Hal ini disebabkan oleh penurunan nilai ekspor nonmigas sebesar 3,42% dari USD 13.127,6 juta pada September 2012 menjadi USD 12.678,7 juta pada Oktober 2012. Penurunan ekspor nonmigas berdasarkan sektor (Januari-Oktober 2012) disebabkan oleh penurunan ekspor Sektor Industri sebesar 5,30% serta pertambangan dan lainnya sebesar 9,53% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Namun demikian nilai ekspor yang masih tumbuh adalah produk pertanian yang meningkat 10,54% pada Januari-Oktober 2012 terhadap periode yang sama tahun sebelumnya.
Sebaliknya, nilai impor nonmigas Indonesia mengalami peningkatan dari USD 11.905,6 juta pada September 2012 menjadi USD 13.376,2 juta pada Oktober 2012. Nilai ekspor nonmigas Januari-Oktober 2012 hanya sebesar USD 127.032,92 juta, turun 5,7% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan nilai impor nonmigas pada Oktober 2012 secara umum didominasi oleh impor bahan baku dari beberapa negara mitra dagang utama seperti Cina dan Jepang yang tumbuh 12,05% dibandingkan September 2012. Impor bahan baku selama Januari-Oktober 2012 berkontribusi sebesar 73,04% dari total impor Indonesia.
Defisit transaksi berjalan menurun sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang melambat. Penurunan defisit transaksi berjalan dari USD 7.687 juta pada kuartal II tahun 2012 menjadi USD 5.336 juta di kuartal III tahun 2012, sebagian besar didorong oleh perbaikan kinerja neraca perdagangan barang yang tercatat surplus USD 817 juta pada kuartal II tahun 2012 menjadi surplus USD 3.039 juta di kuartal III tahun 2012, seiring dengan penurunan impor. Sementara itu, jika dibandingkan dengan kuartal III tahun 2011, kinerja transaksi berjalan Indonesia kuartal III tahun 2012 mengalami penurunan tajam. Pada kuartal III tahun 2012, transaksi berjalan Indonesia defisit USD 5.336 juta, padahal pada kuartal III tahun 2011 tercatat surplus USD 766 juta.
Keadaan transaksi modal dan finansial Indonesia semakin membaik di kuartal III 2012. Surplus transaksi modal dan finansial meningkat dari USD5.054 juta di kuartal II tahun 2012 menjadi USD 5.960 juta di kuartal III tahun 2012. Dibandingkan dengan kuartal III tahun 2011, transaksi modal dan finansial Indonesia juga mengalami peningkatan yang tajam pada kuartal III tahun 2012. Transaksi modal dan finansial Indonesia yang semula defisit USD 3.293 juta pada kuartal III tahun 2011 meningkat menjadi surplus USD 5.959 juta pada kuartal III tahun 2012. Surplus transaksi modal dan finansial ditopang oleh kenaikan investasi langsung dan investasi portfolio. Kenaikan surplus Investasi langsung yang semula USD 2,119 juta pada kuartal III tahun 2011, meningkat menjadi USD 3,583 juta pada kuartal III tahun 2012, sedangkan investasi portfolio yang semula defisit USD 4.649 juta meningkat menjadi surplus USD 3.846 juta. Derasnya aliran masuk dana asing ini mencerminkan sentimen positif perekonomian domestik.
Neraca Pembayaran Indonesia pada kuartal III 2012 surplus USD 834 juta, setelah pada kuartal III tahun 2011 mengalami defisit. Surplus neraca pembayaran ditopang oleh menurunnya defisit nilai transaksi berjalan serta meningkatnya surplus transaksi modal dan finansial. Nilai transaksi berjalan pada kuartal III 2012 tercatat defisit USD 5.336 juta, turun jika dibandingkan kuartal II 2012 dengan defisit USD 7.687 juta. Membaiknya transaksi berjalan didukung oleh meningkatnya surplus neraca perdagangan barang pada kuartal III. Demikian juga pada kuartal III 2012, surplus transaksi modal dan finansial mengalami peningkatan sebesar 17,92% jika dibandingkan dengan kuartal II 2012. Surplus transaksi modal dan finansial pada kuartal III 2012 tercatat sebesar USD 5.960 juta. Membaiknya surplus neraca pembayaran mendorong peningkatan cadangan devisa pada akhir September menjadi sebesar USD 110.172 juta.