Home » Posts tagged 'Indonesia' (Page 4)
Tag Archives: Indonesia
Reshuffle Kabinet
Pertumbuhan ekonomi kuartal II melambat ke 4,67% dibandingkan kuartal I-2015 4,7%. Inflasi masih saja tinggi. Terakhir, inflasi Juli 2015 mencapai 0,93%–sama seperti Juli tahun sebelumnya. Padahal tahun 2015 ini jelas-jelas harga semua komoditas dunia turun, mulai dari minyak, mineral dan bahan tambang, hingga pada komoditas pertanian. Gabungan dari pertumbuhan ekonomi yang melambat dan inflasi yang tinggi sudah pasti akan meningkatkan angka kemiskinan—yang entah kapan akan diumumkan oleh BPS. Kurs Rupiah melemah terhadap dollar Amerika. Terakhir, sudah melewati Rp13.500. Anggaran yang diharapkan dapat menjadi pengungkit pertumbuhan terserap rendah. Belanja modal misalnya, tidak lebih dari 10%-nya yang terserap hingga pertengahan Juni 2015.
GAMA Leading Economic Indicator dan Economic Outlook 2015:II
1. GAMA Leading Economic Indicator
GAMA LEI memprediksikan kecenderungan penurunan siklus perekonomian Indonesia yang masih berlanjut
Sumber: Estimasi Tim Macdash (2015)
Leading Economic Indicator merupakan salah satu model early warning system untuk memprediksi arah pergerakan ekonomi satu kuartal ke depan. Kinerja pada variabel makro seperti investasi, konsumsi semen, pemberian kredit, jumlah wisatawan yang datang, harga bahan bakar minyak, serta kapitalisasi pasar saham BEI dari pasar modal cukup berpengaruh pada kondisi perekonomian. Meskipun demikian, perlu dicatat bahwa beberapa indikator ekonomi makro lainnya dapat berubah dengan cepat dalam beberapa waktu ke depan.
Ekonomi Indonesia Melambat
Badan Pusat Statistik di Bulan Mei 2015 mempublikasikan angka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I-2015. Sayangnya bukan kabar baik yang kita terima. Perekonomian kita secara year-on-year (yoy) hanya tumbuh 4,7 persen, terendah dalam lima tahun terakhir. Pengeluaran pemerintah yang diharapkan menjadi motor penggerak perekonomian nyatanya hanya mampu tumbuh sebesar 2,2 persen. Nilai ekspor bersih memang meningkat pesat (35,1 persen yoy), tapi lebih karena disebabkan penurunan impor. Sedangkan pengeluaran rumah tangga dan investasi masing-masing tumbuh sebesar 5,0 persen dan 4,4 persen.