Variabel stock merupakan variabel yang menunjukkan akumulasi dari suatu variabel ekonomi pada satu titik waktu tertentu, misalnya pada 31 Desember 2014. Jumlah angkatan kerja, jumlah pengangguran, utang pemerintah dalam titik waktu tertentu adalah contohnya. Sedangkan variabel flow adalah variabel yang mengukur suatu variabel ekonomi per unit waktu, misalnya per bulan, per kuartal, atau per tahun. Contoh paling relevan adalah Produk Domestik Bruto (PDB) dan komponennya (konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah, ekspor minus impor), maupun defisit anggaran pemerintah. PDB merupakan nilai dari barang dan jasa dalam suatu perekonomian yang diukur dalam unit mata uang per kuartal atau per tahun.

Variabel stock dan flow saling berkaitan. Misalnya, utang pemerintah (stock) merupakan akumulasi dari defisit anggaran (flow). Jika misalnya, stok utang pemerintah pada tahun 2013 adalah sebesar Rp100 triliun, maka bila defisit pada tahun 2014 adalah sebesar Rp10 triliun, maka stok utang pemerintah pada tahun 2014 adalah sebesar Rp110 triliun. Contoh lainnya, stok kapital (capital stock) dan investasi (flow). Secara konkret misalnya, jumlah mesin pada tahun 2013 adalah 10 unit. Selama tahun 2014 perusahaan menambah investasi mesin sebesar 2 unit, sedangkan 1 mesin terdepresiasi. Dengan demikian stok mesin pada tahun 2014 adalah sebesar 11 unit.

Pemahaman tentang konsep variabel stock dan flow sangat dibutuhkan dalam pengolahan data, khususnya saat hendak mengubah frekuensi variabel dari frekuensi yang tinggi menjadi frekuensi yang lebih rendah, misalnya dari frekuensi kuartalan ke tahunan. Lihat contoh berikut.

Variabel Stock
Jumlah Angkatan Kerja kuartalan di negara C adalah sebagai berikut:

Jika kita ingin mengetahui Jumlah Angkatan Kerja di negara C pada tahun 2014, maka kita ambil data kuartal terakhir di tahun 2014, yaitu 103 juta orang.

Variabel Flow
PDB Nominal di Negara C adalah sebagai berikut:

Jika kita ingin mengetahui PDB Nominal di Negara C pada tahun 2014, maka jumlahkanlah seluruh data PDB dari kuartal I hingga IV, yaitu 860 Triliun Rupiah.