Analisis Siklus Politik dalam Kebijakan Upah Minimum di Indonesia
Kebijakan mengenai upah minimum, dewasa ini menjadi hal yang krusial dan sensitif. Upah minimum selalu menjadi perdebatan yang alot di berbagai daerah terutama di daerah dengan jumlah pabrik dan pekerja yang banyak. Suatu kebijakan ekonomi tidak hanya dipengaruhi oleh faktor ekonomi, tetapi juga faktor non-ekonomi, seperti sosial, budaya, dan juga politik. Kebijakan upah minimum dapat dikatakan sebagai kebiijakan yang strategis, karena kebijakan tersebut memberikan dampak tidak hanya bagi pekerja dan pengusaha, namun secara tidak langsung dapat berdampak pada masyarakat luas. Peraturan menyebutkan bahwa upah minimum diputuskan oleh pemerintah provinsi (UMP) dan kabupaten/kota (UMK). Hal ini membuat kebijakan tersebut berpotensi terhadap adanya politisasi. Penelitian ini membahas hubungan antara siklus politik daerah terhadap kebijakan upah minimum yang tercermin dalam tingkat pertumbuhan upah minimum. Dengan menggunakan menggunakan estimasi fixed effects data panel dari tahun 2006 sampai dengan 2013, ditemukan adanya mix evidence mengenai korelasi antara siklus politik dengan pertumbuhan upah minimum. Ditemukan bukt bahwa pada masa pemerintahan gubernur pendatang baru kenaikan upah minimum meningkat lebih tinggi pada awal pemerintahan dibanding tahun-tahun berikutnya.
Analisis Pengaruh Globalisasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi, Ketimpangan Pendapatan, dan Tingkat Kemiskinan: Studi Kasus di ASEAN+3 Periode 1980 – 2009
Globalisasi adalah fenomena yang digerakkan sekaligus menggerakkan variabel makroekonomi beberapa dekade terakhir. Penelitian ini membahas pengaruh globalisasi terhadap pertumbuhan ekonomi, tingkat ketimpangan, dan tingkat kemiskinan di negara-negara ASEAN+3 selama periode 1980 hingga 2009. Penelitian ini menggunakan Indeks Globalisasi KOF sebagai variabel yang mewakili globalisasi. Indeks Globalisasi KOF mengukur globalisasi menggunakan 23 variabel dari bidang ekonomi, sosial, dan politik. Dengan metode ordinary least square (OLS) data panel ditemukan pengaruh globalisasi terhadap pertumbuhan ekonomi, tingkat ketimpangan, dan tingkat kemiskinan. Berdasarkan sampel penelitian, globalisasi terbukti meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menurunkan tingkat kemiskinan. Akan tetapi globalisasi juga terbukti meningkatkan tingkat ketimpangan.
Analisis Dampak Komunikasi Federal Open Market Committee Terhadap Return dan Volatilitas Return Indeks Harga Saham: Studi Kasus di Enam Negara Periode 2008-2014
Krisis tahun 2008 memaksa bank sentral di negara-negara maju untuk mengeluarkan kebijakan inkonvensional. Ketika suku bunga tidak bisa lagi digunakan sebagai instrumen kebijakan, komunikasi yang dilakukan oleh bank sentral menjadi sangat penting, karena pelaku pasar tidak lagi melihat suku bunga per se, tetapi juga melihat substansi dari pengumuman yang dilakukan oleh bank sentral. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dampak komunikasi yang dilakukan oleh Federal Open Market Committee (FOMC) terhadap return dan volatilitas return indeks harga saham di enam negara: Amerika Serikat, Meksiko, Jepang, Tiongkok, Singapura, dan Indonesia pada periode 1 Januari 2008-31 Desember 2014. Dengan menggunakan metode GARCH (1,1), ditemukan bukti bahwa pengaruh komunikasi yang dilakukan oleh FOMC terhadap return dan volatilitas return indeks harga saham di enam negara sampel berbeda-beda, tergantung pada substansi dari pengumuman FOMC itu sendiri.